Pengisian DIA-S/M Menjadi Prioritas Utama Para Tim Sispena BAP S/M

 

Yogyakarta, bansm---Hari ketiga Pelatihan Sispena S/M menjadi hari terakhir Tim IT BAP-S/M berinteraksi dengan peserta lain. Kegiatan diisi untuk mengevaluasi kegiatan pengisian DIA oleh sekolah sasaran. Hingga pagi ini, data statistik Sispena-S/M menunjukkan Provinsi Papua masih kosong dan menjadi peringkat terakhir dalam pengisian DIA-S/M saat. Elvido dan Bastian yang diutus oleh BAP-S/M Papua untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Sispena-S/M menyampaikan selain karena Tim IT BAP-S/M Papua ini adalah Tim yang baru dibentuk, tetapi mereka bertekad akan memenuhi 605 Sekolah/Madrasah yang menjadi Kuota dan ditargetkan oleh BAN-S/M. Jaringan internet di Papua memang menjadi kendala utama. Demografis Papua yang bergunung-gunung memastikan kurangnya penyebaran jaringan internet. Dan ini menjadi tantangan tersendiri. Seperti halnya di daerah 3T yang berada di daerah Asmat, Papua atau daerah terpencil lainnya, untuk menuju sekolah sasaran, harus ditempuh dengan pesawat terbang kecil yang dilanjutkan dengan naik kendaraan bermotor dan berjalan kaki di atas jalan berawa berkilo-kilo meter, akan memakan cukup waktu. Harapannya, Tim IT BAP Papua bisa melakukan sosialisasi Sispena-S/M ke semua sekolah sasaran di tiap kabupaten/kota.

Menjadi tantangan yang sama disampaikan oleh Stevy A Nussy dan Hussain Booy, Tim IT BAP-S/M Maluku yang akan melakukan koordinasi dengan UPA-S/M maupun Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota agar bisa melakukan sosialisasi dan membantu sekolah sasaran untuk bisa melakukan pengisian kelengkapan Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung secara manual terlebih dahulu dan DIA secara daring di Sispena-S/M.

Berbeda dengan pengalaman Tim IT BAP-S/M Banten yang terkendala dengan belum adanya legalitas kepengurusan BAP-S/M. Hal ini menyebabkan Tim IT BAP-S/M tidak berani untuk melakukan aktivitas lebih lanjut. Sebetulnya banyak penawaran kegiatan sosialisasi dari kabupaten/kota, tegas Munajat, Koordinator Tim IT BAP Banten, hanya saja kami tidak berani karena belum memiliki legalitas. Dari 2.045 S/M yang masuk sebagai kuota akreditasi, per pagi ini sudah terdapat 55 sekolah yang mengisi DIA di Sispena-S/M. Perkembangan ini bisa dilakukan melalui sosialisasi lewat grup Medsos Whatsapp dan telegram. Munajat menyampaikan himbauan agar sekolah bisa melakukan pengisian IPDIP secara manual terlebih dahulu. Setelahnya, pengisian DIA bisa dilakukan melalui Sispena-S/M secara daring. Harapan Munajat, yang sudah lama bergabung di Sekretariat BAP-S/M Banten, kalau legalitas BAP-S/M sudah ada, kami akan segera memperbaruai kepengurusan UPA-S/M sehingga bisa memaksimalkan sosialisasi Sispena-S/M ke Sekolah/Madrasah sasaran.

Pengisian DIA secara daring di Sispena S/M, menurut Neng Nurhemah, tidak banyak mengalami hambatan. Neng Nurhemah yang sekolahnya menjadi sasaran dan masuk kuota akreditasi S/M tahun 2018 ini, bertekad agar sekolahnya mencapai nilai akreditasi yang lebih meningkat dari sebelumnya. Persiapan sudah jauh-jauh hari dilakukan. Neng Nurhemah, kepala SMAN 2 Tangerang Selatan-Banten yang  merangkap sebagai Ketua Tim Akreditasi Sekolah ini berencana akan melakukan studi banding dengan sekolah yang telah menggunakan Sispena-S/M pada tahun 2017 dan capaian nilai akreditasinya di atas 96. Harapannya pelaksanaan akreditasi terhadap sekolahnya bisa berjalan dengan lancar dan mengalami peningkatan sesuai harapan.

Selama waktu pelatihan, per pagi hari ini [18/4/2018], tiga besar pengisi DIA-S/M yang cukup aktif dilakukan oleh Provinsi Sulawesi Selatan (1.495 S/M: 282 SD/MI, 187 SMP/MTs, dan 26 SMA/MA), disusul oleh Provinsi Jawa Timur (1.313 S/M: 1283 SD/MI, 25 SMP/MTs, dan 6 SMA/MA), dan Provinsi Sumatera Utara (1.111 S/M; 971 SD/MI, 122 SMP/MTs, 18 SMA/MA).

Sebelum penutupan Pelatihan Sispena-S/M, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas Tim Sispena BAP-S/M. Mereka berkomitmen untuk (1) bersikap dan bertindak profesional sesuai ketentuan yang terdapat dalam Pedoman Akreditasi S/M dan POS pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah 2018; (2) menjunjung tinggi kejujuran dan objektivitas, baik dalam niat, ucapan, maupun perbuatan; (3) Merahasiakan data dan informasi terkait proses dan hasil akreditasi S/M; (4) Bersikap dan bertindak adil dengan tidak membedakan antara S/M negeri maupun swasta; (5) bertanggungjawab penuh terhadap tugas dan fungsi sebagai Tim Sispena-S/M.

Kegiatan ditutup langsung oleh Ketua BAN-SM, Toni Toharuddin. Toni mengapresiasi tugas berat Tim Sispena BAP-S/M dan menegaskan agar mereka segera bergerak tanpa harus menunggu MoU antara BAN-S/M dan BAP-S/M. Hal ini karena tidak ada keterkaitan antara pengisian DIA yang harus dilakukan oleh sekolah dengan kegiatan MoU. [dha]

Share this article on

WHISTLEBLOWING