Jakarta, bansm---Pembangunan Sumber Daya Manusia akan menjadi prioritas pemerintah di masa depan. Pemerintah saat ini telah fokus pada pembangunan hard infrastruktur. Namun pembangunan infrastruktur yang masif harus berjalan selaras dengan pembangunan manusia. Demikian arahan Mendikbud Muhadjir Effendy dalam Rakornas BAN-SM dan BAP-S/M di Serpong, Tangerang (19/2/2018). Oleh karena itu, lanjutnya, Presiden saat ini telah meminta Mendikbud untuk menyiapkan SDM dengan baik.
Arah kebijakan pemerintah terkait Pembangunan Sumber Daya Manusia tersebut merupakan sebuah kebutuhan mendesak untuk memenuhi berbagai peluang yang ada sebagai konsekwensi dari pembangunan infrastruktur yang sedang digalakan pemerintah. Infrastruktur merupakan pra-syarat pembangunan sebuah negara. Jika pra-syarat sudah dibangun, apakah pembangunan riil dapat terjadi? Ungkap Muhadjir.
Menurut Muhadjir yang hadir untuk membuka kegiatan Rakornas ini menyampaikan bahwa pembangunan riil adalah menekankan pada ketersediaan SDM. Oleh karena itu, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang saat ini cukup meningkat, harus diimbangi dengan kesiapan SDM untuk mengisi berbagai peluang sebagai akibat dari pembangunan tersebut. Misalnya, setelah pemerintah membangun pelabuhan, apakah kita sudah menyiapkan SDM terampil yang siap untuk mengisi peluang ini? Siapa yang akan berperan untuk dapat mengoperasikan kapal-kapal modern? Jika peluang-peluang ini tidak segera diisi, maka pembangunan inftastruktur yang tujuannya adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi menjadi sia-sia. Hal ini sangat mungkin sebab ketersediaan infrastruktur pada akhirnya akan diisi oleh tenaga outsourching dari luar yang memang telah memiliki kualifikasi untuk itu. Jika hal ini terjadi, maka tujuan pembangunan tidak berhasil, karena akan menciptakan masalah baru bagi rakyat Indonesia.
Semua bidang studi harus responsif terhadap perubahan. Misalnya, Presiden pernah bertanya kenapa di Indonesia tidak ada Perguruan Tinggi yang membuka fakultas Sepakbola? Potensi sepakbola di Indonesia sangat besar, dan masa depan sepakbola sangat prospektif. Semakin spesifik dan terdeferensiasi skill, akan semakin produktif. Dalam kaitan ini, PSMK ke depan harus memiliki terobosan untuk membuka program keahlian yang dibutuhkan di lapangan dan harus spesifik, misalnya membuka program garam, dan lain-lain.
Dalam konteks akreditasi, Mendikbud menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
Rakornas BAN-S/M dan BAP-S/M kali ini merupakan Rakornas pertama yang diselenggarakan oleh Kepengurusan BAN-S/M Periode 2018-2022 yang dikukuhkan pada 18 Januari 2018. Toni Toharudin sebagai Ketua BAN-S/M (2018-2022) menggantikan Abdul Mu’ti (2012-2017). [Fth/dha]